Tempat yang strategis sebagai lokasi bisnis |
Bisnis sampingan offline masih populer sebagai pilihan untuk menambah penghasilan. Penghasilan sampingan ini bahkan bisa lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang utama. Contohnya saja ada seorang office boy memiliki sampingan berjualan pecel lele di ibukota, sudah punya 4 buah cabang tersebar di beberapa tempat.
Kamu pasti inget istilah marketing mix, dimana ada 4 elemen di dalamnya, yaitu product, price, place, and promotion. Teorinya jika kamu ingin bisnisnya sukses kamu harus mengerti marketing mix ini dan menjalankannya. Artikel ini khusus hanya membahas tentang tempat usaha (place), karena pada saat kamu sudah punya produk dengan harga bersaing, kamu harus memilih tempat bisnisnya dengan tepat.
Tempat untuk bisnis kamu tidak bisa asal pilih. Tempat usaha yang bagus akan mempengaruhi kesuksesan bisnis yang kamu jalankan. Tidak mudah menentukan tempat usaha, apalagi terkendala modal usaha dan budget terbatas. Tempat yang kurang tepat tentu akan mengancam keberlangsungan bisnis kamu. Simak berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan saat menentukan tempat bisnis.
TEMPAT YANG STRATEGIS
Pada intinya tempat yang bagus untuk usaha kamu adalah tempat yang strategis. Ketika kamu sudah survey sana-sini, kamu akan menemukan tempat-tempat yang strategis harga sewanya over budget. Sementara tempat-tempat yang harganya masuk ke anggaran tidak terlalu strategis. Jangan terkecoh dengan logika seperti ini, karena kemungkinan istilah strategis ini menipu pikiran kamu.
Lalu tempat seperti apa yang strategis? Tempat strategis adalah tempat yang sesuai dengan produk yang kamu jual, misalnya satu tempat tertentu sangat strategis untuk berbisnis kuliner tapi belum tentu strategis untuk berbisnis pakaian. Oleh karena itu, kamu harus pahami terlebih dahulu produk yang kamu jual dan targetnya siapa. Pada umumnya untuk menentukan tempat bisnis perhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Visibility tempat mudah terlihat
Secara visual tempat tersebut harus mudah terlihat. Beberapa mall menjual 'lapak' lebih mahal di dekat tempat masuk utama dibandingkan dengan lapak yang ada di pojokan. Keberadaan tempat yang mudah diliihat akan mengundang traffic lebih banyak masuk ke toko kamu. Lokasi ini juga akan sedikit mengurangi biaya promosi.
Misalnya jika kamu akan memulai bisnis souvenir atau oleh, kamu bisa buka di lokasi wisata terkenal, ataupun dekat bandara dengan catatan memenuhi persyaratan lainnya. Jika mau usaha fotokopi dan ATK maka akan cocok berada di sekitar kampus, sekolah dan perkantoran.
Visibility ini tidak mutlak sebagai syarat utama, kamu tetap harus survey, mengukur dan mengamati traffic. Tidak semua lokasi yang terlihat dapat menjadi strategis, apalagi jika kamu masih memulai dan belum memiliki brand. Lokasi-lokasi yang berada di jalanan besar satu arah, bypass, kemungkinan tidak bagus untuk bisnis kecil-kecilan karena selain harga sewanya tinggi, kebanyakan orang juga hanya lalu-lalang. Kecuali jika kamu membuka gerai makanan yang terkenal, bengkel resmi motor/mobil, ataupun lainnya yang sudah populer dan skalanya besar.
2. Akses yang mudah untuk ke tempat tersebut
Faktor ini mempengaruhi konsumen atau calon konsumen menjangkau toko kamu. Semakin mudah dijangkau maka kemungkinan akan mendapatkan konsumen lebih besar. Jika di dalam mall, lapak dekat dengan main entrance lebih baik, berada lantai yang tidak terlalu tinggi, begitu juga dengan lapak yang memiliki akses melalui eskalator dan lift. Tidak heran jika tempat-tempat tersebut disewakan lebih mahal.
Lain halnya jika bisnis kamu menawarkan sesuatu yang lebih, value yang berharga bagi customer sehingga dia rela menjangkau tempat tersebut walaupun jauh. Jika kamu pernah berkunjung ke Bandung, ada tempat-tempat kuliner yang jauh dari peradaban, masuk ke jalanan gelap dan sepi jika di malam hari. Namun tetap ramai pengunjung.
3. Areal Parkir
Tidak bisa parkir dapat menjadi alasan kamu kehilangan konsumen. Lapak-lapak di pinggir jalan mepet trotoar dan lapak di jalanan/ gang sempit akan menyulitkan konsumen saat akan parkir kendaraan.
4. Budget untuk membangun tempat
Beberapa tempat disewakan kosong atau bahkan hanya plesteran semen tanpa dicat. Ini artinya kamu harus mengalokasikan budget lebih besar untuk membangunnya. Oleh karena itu, jika kamu mampu dan anggarannya cukup lebih baik membangun lokasi usaha sendiri, Bangunan sekarang akan menjadi salah satu inventasi yang menguntungkan dalam jangka panjang.
Jika memang harus menyewa, kamu harus cermat memperhitungkan budgetnya sebelum memutuskan untuk kontrak. Pertimbangkan keuntungan setiap bulannya, harus cukup memenuhi sewa tempat dan biaya operasional toko kamu. Pertimbangkan juga jangka waktu sewanya, kebanyakan land-lord menyewakan lapak per tahun karena itu lebih menguntungkan. Semakin lama jangka waktu sewanya maka akan semakin besar resikonya.
5. Perijinan Tempat usaha dan Kontrak
Beberapa orang menyepelekan urusan legalitas tempat usaha, namun ini adalah sikap yang gegabah. Beberapa tempat usaha tidak memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangunan) itupun bahkan tidak tahu berdiri di lahan siapa. Lebih baik kamu hindari tempat-tempat seperti ini, karena resikonya sangat besar.
Urusan legalitas jangan diremehkan, resikonya tidak terduga dan dapat membawa dampak buruk terhadap bisnis kamu. Terlebih jika bisnis kamu sedang memperlihatkan perkembangan yang baik, akan sangat konyol jika tersandung masalah hukum karena tempatnya ilegal, ataupun lebih buruk digusur oleh pemerintah.
6. Lingkungan sekitar tempat usaha
Lingkungan yang tepat akan memberikan situasi yang kondusif untuk perkembangan bisnis kamu. Lingkungan ini merupakan faktor yang akan mempengaruhi minat dan pandangan konsumen terhadap produk-produk kamu. Misalnya jika kamu mau membuka bisnis kuliner, pilihlah tempat yang jauh dari tempat sampah ataupun tempat pengolahan sampah. Contoh lain adalah jika di lingkungan tersebut sudah banyak mini market, sebaiknya kamu pertimbangkan lagi untuk membuka jenis usaha lain.
Beberapa langkah di bawah ini dapat kamu lakukan untuk menemukan tempat bisnis yang cocok:
1. Survey ke beberapa tempat usaha dan bandingkan. Lihat traffic yang ada di tempat tersebut, seberapa banyak orang yang lalu-lalang, demografi penduduk sekitar, serta peak time nya jam berapa.
2. Tanya kepada orang-orang terpercaya. Jika kamu punya kenalan yang sudah berbisnis offline duluan kamu bisa tanyakan langsung dan meminta pendapatnya.
3. Cari tempatnya secara online atau pasang iklan di web tertentu. Web tertentu dapat kamu gunakan untuk mencari tempat bisnis. Cari komunitasnya secara online kemudian tanyakan di dalamnya.
4. Lakukan test market. Inilah yang penting dari semuanya, kamu dapat mencoba berjualan terlebih dahulu di tempat tersebut. Misalnya dalam satu bulan, lihat perkembangan omzet dan minat konsumen kamu. Prediksi bisa jadi salah, ekspektasi kamu bisa jadi tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika tempat yang disewakan berjangka waktu minimal satu tahun, coba kamu negosiasi dengan alasan untuk test market terlebih dahulu selama satu bulan agar mengurangi resiko kerugian yang lebih besar.
Thanks for reading & sharing Guidance and Tips
0 comments:
Posting Komentar