Home » , , » Cara Membuat Hand Sanitizer Menurut WHO

Cara Membuat Hand Sanitizer Menurut WHO

Corona Virus Illustration

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau lebih populer dengan nama CDC (The Center of Disease Control and Prevention) ini sepakat jika bahwa mencuci tangan dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan penyakit, salah satunya penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Mencuci tangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan air dengan sabun dan menggunakan hand sanitizer sebagai alternatif terbaik. Jika dulu hand sanitizer bisa didapatkan dengan mudah, sekarang cukup sulit untuk menemukannya baik di minimarket, supermarket ataupun apotek.

Hand sanitizer merupakan gel atau cairan yang mengandung alkohol yang dapat diaplikasikan di tangan dengan tujuan untuk membunuh mikroorganisme jahat atau setidaknya dapat menekan pertumbuhannya untuk sementara.

Lalu, apakah bisa untuk membuat hand sanitizer sendiri di rumah? Bisa! Untuk hand sanitizer kuncinya adalah kandungan alkohol sekitar 60% sebagai jumlah minimum. Berikut ini formulasi untuk pembuatan handrub/ hand sanitizer dilansir dari situs resmi WHO.

Untuk membuat handrub untuk produksi lokal ini terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

Reagen for formulation 1:
a) Etanol 96%
b) Hidrogen peroksida 3%
c) Gliserol 98%
d) Distilasi steril atau air mendidih yang sudah dingin

Reagen for formulation 2:
a) Isopropil alkohol 99,8%
b) Hidrogen peroksida 3%
c) Gliserol 98%
d) Distilasi steril atau air mendidih yang sudah dingin



Peralatan yang dibutuhkan:
1. Botol kaca atau plastik dengan kapasitas 10 liter dan sumbar ulir.
2. Tangki plastik 50 liter polyethylene (lebih disarankan polypropylene atau kepadatan tinggi) yang tembus pandang agar tingkat cairannya terlihat.
3. Tangki stainless steel dengan kapasitas 80-100 liter.
4. Tangki stainless steel dengan kapasitas 80-10 liter dengan tutup.
5. Tongkat kayu, plastik, atau logam untuk mengaduk.
6. Tabung ukur bentuk silinder.
7. Gelas takar, corong plastik atau logam.
8. Botol plastik dengan tutup anti bocor berukuran 100 ml dan botol atau gelas plastik dengan sekrup berkapasitas 500 ml.
9. Tiga buah alkoholmeter, skala suhu di bagian bawah dan konsentrasi etanol (persentase v/v) di bagian atas.

Catatan :
1. Gliserol digunakan sebagai humektan/ pelembab, emolien lain dapat digunakan untuk perawatan kulit, tersedia dengan harga murah, tersebar luas, larut di dalam air dan alkohol, tidak menambah toksisitas ataupun menyebabkan alergi.

2. Hidrogen peroksida digunakan untuk menonaktifkan bakteri spora dalam larutan, bukan sebagai zat aktif untuk antiseptik tangan.

3. Bahan tambahan lainnya untuk kedua formulasi tersebut harus diberi label jelas, tidak beracun jika tertelan tidak sengaja.

4. Pewarna dapat ditambahkan sebagai pembeda dari cairan lain, dengan catatan tidak menambah toksisitas, tidak meningkatkan alergi ataupun mengganggu sifat antimikroba. Penambahan pewangi tidak direkomendasikan karena resiko alergi.


Cara Pembuatan 10 liter handrub menurut rekomendasi WHO:

1. Siapkan gelas atau botol plastik sumbat ulir berkapasitas 10 liter.

2. Jumlah produk yang disarankan:

Formulasi 1:
Etanol 96 persen sebanyak 8.333 ml
Hidrogen peroksida 3 persen sebanyak 417 ml
Gliserol 98 persen sebanyak 145 ml

Formulasi 2:
Isopropil alkohol 99,8 persen sebanyak 7.515 ml
Hidrogen peroksida 3 persen sebanyak 417 ml
Gliserol 98 persen sebanyak 145 ml


Langkah-langkah pembuatannya:

1. Alkohol sesuai formula 1 atau formula 2 (salah satunya) dituangkan ke dalam botol atau tangki besar.

2. Tambahkan hidrogen peroksida dengan menggunakan tabung ukur silinder.

3. Tambahkan gliserol dengan menggunakan tabung ukur silinder. Gliserol yang sangat kental dan menempel pada dinding tabung ukur harus dibilas dengan air steril atau air rebusan yang sudah dingin, dan kosongkan ke dalam botol atau tangki.

4. Penuhi botol atau tangki hingga 10 liter, tandai dengan suling steril atau air matang dingin.

5. Setelah itu, tutup tangki atau botol sesegera mungkin untuk mencegah penguapan.

6. Campur dengan menggoyangkan botol atau tangki dengan lembut, di mana sesuai atau dengan menggunakan sebuah dayung.

7. Segera masukkan ke wadah akhir (plastik atau botol 500 ml, 100 ml) dan diamkan selama 72 jam sebelum digunakan.


Produk Final
Formulasi 1:
Konsentrasi akhir
- Etanol 80 persen (v/v)
- Gliserol 1,45 persen (v/v)
- Hidrogen peroksida 0,125 persen (v/v)

Formulasi 2:
Konsentrasi akhir
- Isopropil alkohol 75 persen (v,v)
- Gliserol 1,45 persen (v,v)
- Hidrogen peroksida 0,125 persen (v,v)


Pengontrolan Kualitas

1. Analisis pra-produksi harus dilakukan setiap kali sertifikat analisis tidak tersedia untuk menjamin titrasi alkohol (misalnya produksi lokal). Verifikasi konsentrasi alkohol dengan pengukur alkohol dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk volume dalam formulasi persiapan mendapatkan final konsentrasi yang direkomendasikan.

2. Analisis pasca-produksi wajib jika etanol atau larutan isopropanol adalah bekas. Gunakan pengukur alkohol untuk mengontrol konsentrasi final alkohol. Batas yang diterima harus diperbaiki hingga kurang lebih 5 persen dari target konsentrasi (75–85 persen untuk etanol).

3. Pengukur alkohol yang ditunjukkan pada informasi ini, untuk digunakan dengan etanol. Jika digunakan untuk mengontrol larutan isopropanol, larutan 75 persen akan tampilkan 77 persen (kurang lebih 1 persen) pada skala 25 derajat celcius.


Fasilitas produksi dan penyimpanan yang harus diikuti agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan:

• Fasilitas produksi dan penyimpanan idealnya ber-AC atau kamar dingin. Tidak ada api atau tidak ada aktivitas merokok di area ini.

• Formulasi handrub yang direkomendasikan WHO tidak boleh diproduksi dalam jumlah melebihi 50 liter secara lokal.

• Karena etanol yang tidak diencerkan sangat mudah terbakar dan dapat menyala suhu serendah 10 derajat celcius, maka harus langsung diencerkan ke konsentrasi yang disebutkan di atas.

Titik nyala etanol 80 persen dan isopropil alkohol 75 persen adalah masing-masing 17,5 derajat celcius dan 19 derajat celcius.

• Panduan keselamatan nasional dan persyaratan hukum setempat harus dipatuhi penyimpanan bahan dan produk akhir.

Informasi selengkapnya dapat anda unduh di sini.

Thanks for reading & sharing Guidance and Tips

Previous
« Prev Post

0 comments:

Posting Komentar

Translate to Your Language