Home » , , » CARA Agar Kuat Menahan Lapar dan Dahaga Saat Shaum

CARA Agar Kuat Menahan Lapar dan Dahaga Saat Shaum

Ramadhan
Selamat Menunaikan Ibadah Shaum di Bulan Ramadhan

Berbagai cara dilakukan agar dapat menahan lapar dan haus saat puasa. Mulai dari memakan kurma saat sahur, meminum minuman manis, tidak memakan makanan bersodium tinggi, tidak meminum kopi, dan sebagainya. Beberapa cara dapat diaplikasikan dan beberapa cara lain terkadang salah. Simak berikut ini beberapa cara untuk menahan lapar dan dahaga saat puasa yang dikumpulkan dari berbagai sumber.


Kurangi Makanan dengan Indeks Glikemik Tinggi saat Sahur

Kurangi makanan dengan indeks glikemik tinggi, seperti nasi putih, kentang, roti, minuman bersoda dan minuman manis dengan kadar gula tinggi. Makanan jenis ini akan dicerna oleh tubuh lebih cepat. Anda akan cepat merasa lapar apalagi jika porsinya terlalu banyak. Jika porsi nasi putih anda sangat besar menyebabkan anda merasa sangat kenyang dan perut penuh. Nasi tersebut akan dicerna lebih cepat sehingga jam 10 pagi pun, wajar jika anda sudah merasa lapar lagi. Makanan olahan nasi putih lain, yaitu bubur malah akan dicerna lebih cepat oleh tubuh, karena lebih banyak cairan/ lembek. Jam 8 pagi pun mungkin anda akan sudah merasa lapar.

Makanan dengan indeks glikemik tinggi sebaiknya dikonsumsi untuk berbuka puasa. Setelah berpuasa seharian, kadar gula dalam darah anda akan menurun. Maka makanan dengan kadar glikemik tinggi lebih cocok dimakan saat berbuka puasa untuk meningkatkan kadar gula darah lebih cepat.


Sebaiknya Makan Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah saat Sahur

Saat sahur sebaiknya memakan makanan rendah glikemik, karena makanan jenis ini akan dicerna oleh tubuh secara perlahan, sehingga kenaikan kadar gula darah akan bertahap. Efeknya anda akan tidak mudah merasa lapar. Saat sahur juga dianjurkan mengonsumsi makanan dengan kandungan serat yang tinggi dan protein yang cukup dibutuhkan tubuh.

Nasi putih termasuk pada makanan dengan indeks glikemik tinggi. Oleh karena itu, ada beberapa makanan alternatif lain sumber karbohidrat dengan indeks glikemik rendah. Misalnya ubi, singkong, sukun, talas, jagung, dan beras analog. Beras analog ini berbeda dengan beras biasa, dikembangkan oleh IPB pada tahun 2012. Bahan baku beras analog adalah singkong, umbi-umbian dan bahan karbohidrat lain.

Jika anda memang tipikal orang Indonesia, "belum makan nasi ya belum makan namanya". Maka untuk sumber karbohidrat, siasati dengan tetap memakan nasi putih saat sahur, namun kurangi porsinya. Kekurangan ini anda isi dengan sumber karbohidrat rendah glikemik yang disebutkan di atas. Bisa juga mensiasatinya dengan mengolah sumber karbohidrat rendah glikemik tersebut menjadi lauknya. Misalnya urap sukun/ talas atau sup jagung.


Jangan Makan Mie Instan saat Sahur

Mie instan ini memang P3K (Pertolongan Pertama Pada Kelaparan) kebanyakan orang apalagi yang hidup sendiri dan berhemat seperti anak kosan. Namun saat bulan puasa sebaiknya hindari makan mie instan khususnya saat sahur.

Mie instan termasuk ke dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi, memiliki kandungan lemak jenuh, garam dan MSG yang tinggi. Anda mungkin dapat memakan mie instan untuk berbuka puasa, namun jika anda memakannya untuk sahur maka anda akan lebih cepat merasa lapar. Mie instan akan membuat rasa dahaga yang luar biasa, tenggorokan terasa kering, dan rasa lapar tidak sampai setengah hari puasa.

Makanan dengan kandungan garam yang tinggi sebaiknya dihindari. Seperti ikan asin, telur asin dan sebagainya. Garam dapat menyebabkan dehidrasi, karena menarik cairan dalam tubuh dan menahannya sehingga tidak disebarkan ke seluruh tubuh.


Konsumsi Madu Murni atau Olahannya

Madu dikenal sebagai minuman yang berkhasiat untuk kesehatan tubuh. Madu juga menyerupai sirup  dan dapat digunakan sebagai alternatif pemanis selain gula. Jadi ketimbang anda menggunakan gula pasir untuk membuat teh manis, sebaiknya gunakan madu.

Rasa manis madu berasal dari kandungan monosakarida, fruktosa, dan glukosa. Sekilas rasanya mirip dengan rasa manis gula. Madu juga memiliki anti-bakteri, kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup di dalam madu. Agar kuat berpuasa sebaiknya anda meminum 3 sendok makan madu setelah sahur. Bisa juga ditambahkan dengan 3 butir kurma setelah sahur agar lebih tahan lapar.


Konsumsi Makanan dengan Kandungan Karbohidrat Kompleks saat Sahur

Makanan dengan karbohidrat kompleks tidak mudah dicerna oleh tubuh sehingga akan terasa kenyang lebih lama. Sumber makanan dengan karbohidrat kompleks misalnya: kacang merah, beras merah, kol, lobak, oatmeal, jagung, pisang, ubi jalar, alpukat, dan kedelai.


Konsumsi Buah-buahan khususnya yang bervitamin C

Konsumsi potongan buah-buahan sebaiknya pada saat makan sahur, sementara itu konsumsi sari buah/ jus sebaiknya pada saat berbuka puasa. Perbedaannya potongan buah-buahan akan lebih lambat dicerna oleh tubuh ketimbang sari buah-buahan. Sari buah akan lebih cepat diserap oleh tubuh untuk menggantikan elektrolit yang hilang saat puasa, dan lebih cepat untuk menghilangkan rasa haus. Sedikit perbedaan cara penyajian ini akan memberikan efek lumayan besar.

Jus sebaiknya diolah sendiri dari buah-buahan, bukan jus kemasan instan. Jus buah kemasan justru akan membuat anda lebih cepat haus karena mengandung gula yang sangat tinggi.

Anda juga harus pintar memilih buah-buahan. Sebaiknya pilih buah-buahan dengan kandungan vitamin C yang tinggi. Vitamin C bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh dan mencegah dehidrasi.


Makan Secukupnya Ga Usah Lebay

Kebanyakan orang keburu nafsu, menyiapkan makanan untuk sahur atau berbuka puasa berlebihan, akhirnya akan kebanyakan makan. Kebanyakan makan akan membuat anda lebih cepat merasa lapar, karena apa? Itu karena energi akan lebih banyak terkonsentrasi untuk mencerna makanan yang memenuhi lambung, efeknya tubuh menjadi cepat lemas dan asam lambung meningkat. Sesaat setelah dicerna di lambung, lambung akan terasa kosong alias lapar lagi.


Air Kelapa untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Air kelapa disini maksudnya air kelapa murni, bukan es kelapa yang sudah dicampur berbagai macam. Konsumsi air kelapa saat sahur dapat meringankan rasa dahaga saat berpuasa, dan cepat menghilangkan rasa haus saat berbuka puasa. Air kelapa mirip dengan cairan dalam tubuh manusia, dengan komposisi elektrolit dan mineral yang seimbang. Air kelapa akan menggantikan cairan tubuh yang hilang karena berpuasa.


Konsumsi Sayuran Saat Sahur

Sayur-sayuran memiliki kandungan serat dan cairan yang tinggi. Cocok dimakan saat sahur karena dapat meringankan rasa haus saat berpuasa. Kandungan serat yang tinggi bagus untuk pencernaan. Dengan konsumsi sayuran anda mendapatkan dua keuntungan, puasa yang lebih ringan serta percernaan yang sehat.


Kurangi Makanan Pedas saat Sahur

Makanan pedas akan meningkatkan nafsu makan anda dan akan membuat anda lebih cepat haus, perut kembung dan produksi asam lambung lebih tinggi. Jika sistem pencernaan anda menolak makanan pedas, mungkin anda akan terkena penyakit pencernaan, seperti maag dan diare karena makanan pedas.


Infused Water

Beberapa pilihan infused water sangat baik untuk tubuh saat puasa. Misalnya infused water air lemon yang ditambahkan daun mint serta madu. Baik diminum saat sahur ataupun berbuka puasa. Selain sehat tentu sangat menyegarkan.


Tidur Cukup

Kurang tidur akan menyebabkan nafsu makan meningkat. Jadi walaupun pola makan dan pola hidup berubah karena aktivitas makan sahur, dan kegiatan ibadah lainya, sebaiknya tetap menyempatkan untuk tidur.


Ngabuburit

Ngabuburit adalah kegiatan untuk menghabiskan waktu sesaat sebelum berbuka puasa. Biasanya dimulai sejak jam 3 sore sampai waktunya berbuka puasa. Berbagai bentuk ngabuburit dapat anda lakukan, mulai dari jalan-jalan sejenak di sore hari, jalan-jalan di taman, olahraga ringan, atau memperbanyak ibadah dengan membaca Al-Quran, mendengarkan tausyiah, dan sebagainya.

Ketika seseorang membatasi kegiatannya saat puasa, justru nafsu makan akan meningkat. Olahraga dan melakukan kegiatan (positif) justru akan membantu anda lebih dapat menahan lapar ketimbang duduk atau tiduran bermalas-malasan sambil menunggu waktunya berbuka puasa. Aktivitas fisik tidak akan membuat anda lapar berlebihan atau mendorong anda makan lebih banyak.


Penuhi Keseharian dengan Rutinitas

Rutinitas harian akan membuat anda fokus pada hal lain selain hanya menunggu waktu berbuka puasa. Pagi hari sebaiknya tidak tidur namun diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Jika anda mau tidur sebaiknya tidur sejenak di siang hari, bukan tidur di pagi hari sampai waktunya dzuhur tiba. Jika anda tidur terlalu banyak malah akan lemas sepanjang hari, pusing dan tenggorokan lebih terasa kering.

Berangkat sekolah pagi, kuliah pagi, tadarus pagi, mendengarkan tausyiah pagi, dan sebagainya. Sekali lagi, aktivitas fisik tidak akan membuat anda lapar berlebihan, tidak juga mendorong anda makan lebih banyak.


Minum Air Putih Bertahap

Kebiasaan kita adalah minum sebanyak-banyaknya saat imsyak tiba, padahal kebiasaan ini tidak tepat. Minum banyak-banyak justru perut akan kembung, dan memicu cairan tubuh keluar lebih cepat baik sebagai urin ataupun keringat. Aturlah pola minum anda, mulai dari berbuka puasa sampai waktu sahur dan imsyak tiba. Air putih yang baik juga bukan air putih dingin yang menyegarkan tenggorokan, tetapi air putih hangat. Contoh pola minum air putih ada di artikel ini Agar Puasa Lebih Ringan


Niat Berpuasa

Niatkan untuk berpuasa sedari awal bulan ramadhan, dan diniatkan setiap harinya. Kekuatan niat tidak bisa disepelekan, niat menjaga puasa dengan baik akan membuat rasa lapar tidak akan terlalu mengganggu. Niat yang baik menunjukan komitmen yang kuat dalam menjalankan ibadah.


Makan di Penghujung Waktu Sahur (Imsyak)

Makan sahur diakhirkan mendekati waktu imsyak tidak hanya dianjurkan oleh pakar kesehatan, tapi juga merupakan sunnah. Tubuh akan mendapatkan cadangan energi lebih banyak dan lebih siap untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Thanks for reading & sharing Guidance and Tips

Previous
« Prev Post

1 comments:

  1. trimakasih sudah berbagi info mas sangat bermanfaat meanrik buat di baca,,

    BalasHapus

Translate to Your Language